Dublin Core
Title
Penerapan Self Efficacy Dan Pemanfaatan Biskuit Labu Kuning Sebagai MakananTambahan Terhadap Pencegahan Stunting Pada Gold Period Di Siosar
Description
Latar Belakang: Secara global, ada sekitar 101 juta anak di bawah usia 5 tahun yang memiliki berat badan di bawah ideal dan 165 juta anak mengalami stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terdapat 37,2% balita di Indonesia mengalami stunting dan pada tahun 2018 sekitar 37% (90 juta) balita di Indonesia mengalami stunting. Stunting menggambarkan kejadian gizi buruk pada balita yang berlangsung lama dan dampaknya tidak hanya secara fisik tetapi juga pada fungsi kognitif.
Tujuan: Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan self-efficacy dan penggunaan biskuit labu kuning terhadap pencegahan stunting.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort dengan analisis regresi dan uji chi-square. Subjek penelitian ini adalah 40 ibu hamil dan bayi di atas 6 bulan yang akan diintervensi dengan pemberian 4 buah biskuit labu kuning per hari dengan model bantuan (Omnibus Tests of Model Coefficients).
Hasil: Penelitian dengan Pengujian Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients) Penerapan Self-efficacy dan Pemanfaatan Labu untuk Cegah Stunting di Siosar (Relokasi Pengungsi Gunung Sinabung) Kab. Karo menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α = 0,002) <0,05 artinya variabel bebas yang terdiri dari penerapan self-efficacy dan penggunaan labu kuning secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu pencegahan stunting pada balita.
Simpulan: Ada pengaruh penerapan efikasi diri dan penggunaan labu kuning terhadap pencegahan stunting pada balita.
Key Words: Self Efficacy; Stunting; Biskuit Labu Kuning.
Tujuan: Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan self-efficacy dan penggunaan biskuit labu kuning terhadap pencegahan stunting.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort dengan analisis regresi dan uji chi-square. Subjek penelitian ini adalah 40 ibu hamil dan bayi di atas 6 bulan yang akan diintervensi dengan pemberian 4 buah biskuit labu kuning per hari dengan model bantuan (Omnibus Tests of Model Coefficients).
Hasil: Penelitian dengan Pengujian Simultan (Omnibus Tests of Model Coefficients) Penerapan Self-efficacy dan Pemanfaatan Labu untuk Cegah Stunting di Siosar (Relokasi Pengungsi Gunung Sinabung) Kab. Karo menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α = 0,002) <0,05 artinya variabel bebas yang terdiri dari penerapan self-efficacy dan penggunaan labu kuning secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu pencegahan stunting pada balita.
Simpulan: Ada pengaruh penerapan efikasi diri dan penggunaan labu kuning terhadap pencegahan stunting pada balita.
Key Words: Self Efficacy; Stunting; Biskuit Labu Kuning.
Creator
Astaria Br Ginting, Juliana Munthe, Lidya Natalia Br Sinuhaji, Anisatulaila,
Elisabet Yovanika Pasaribu
Elisabet Yovanika Pasaribu
Publisher
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Date
02 Desember 2020
Language
Indonesia