Dublin Core
Title
EFEKTIVITAS ALEOVERA DAN MADU TERHADAP LAMANYA PENYEMBUHAN LUKA DIABETES DI DESA BANGUN REJO KECAMATAN TANJUNG MORAWA
Description
Latar belakang: Diabetes adalah kondisi Kesehatan yang sangat umum terjadi pada populasi
lanjut usia. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) prevalensi Diabetes melitus (DM) pada tahun 2021 sebesar 10,5% (537 juta orang dewasa) pada 1 dari 10 orang dengan umur 20-79 tahun hidup dengan diabetes diseluruh dunia. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) prevalensi Diabetes melitus (DM) pada tahun 2021 sebesar 10,5% (537) juta orang dewasa) pada 1 dari 10 orang dengan umur 20-79 tahun hidup dengan diabetes diseluruh dunia. Menurut sumber data oleh Riset Kesehatan Dasar [1]. Tujuan: untuk mengobservasi proses lamanya penyembuhan luka diabetes selama perawatan menggunkan aleovera dan madu Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan teknik independen sampel t test. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita luka diabetes berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling ditentukan berdasarkan kriteria sampel. Analisa data mengunakan uji Independen 1-test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari hasil observasi yang dilakukan selama tujuh hari perawatan luka menggunakan aleovera dan madu dari 20 lansia didapatkan hasil, dari 10 lansia yang dilakukan perawatan luka menggunkan Aleovera menjukan bahwa luka mengalami degenerasi rata-rata dihari ke 3 setelah dilakukan implementasi perhari yaitu mayoritas 6 orang (60%) dengan kondisi luka mengalami degenerasi, sedangkan perawatan luka yang dilakukan dengan Madu menunjukan bahwa dari 10 responden mengalami degenerasi luka di hari ke tiga sebanyak 7 orang (70%). Hasil uji Independent test menunjukan nilai p 0,000, dimana 0,000 < 0.05. Hal ini membuktikan bahwa Perawatan luka. menggunakan aleovera dan madu berpengaruh terhadap penyembuhan luka diabetes. Kesimpulan: Perawatan luka menggunakan madu, luka akan berdegenerasi dihari ke 3 sabanyak 6 orang (60, Perawatan luka menggunakan madu, lukaakan berdegenerasi dihari ke 3 sabanyak 6 orang (60%), Hasil analisa data uji statistik Independent text didapatkan nilai signifikasi (p) sebesar 0,000 <(0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata lama penyembuhan luka antara kelompok madu dan aleovera.
Kata Kunci: Aleovera, Madu, penyembuhan Luka Diabetes
lanjut usia. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) prevalensi Diabetes melitus (DM) pada tahun 2021 sebesar 10,5% (537 juta orang dewasa) pada 1 dari 10 orang dengan umur 20-79 tahun hidup dengan diabetes diseluruh dunia. Menurut data International Diabetes Federation (IDF) prevalensi Diabetes melitus (DM) pada tahun 2021 sebesar 10,5% (537) juta orang dewasa) pada 1 dari 10 orang dengan umur 20-79 tahun hidup dengan diabetes diseluruh dunia. Menurut sumber data oleh Riset Kesehatan Dasar [1]. Tujuan: untuk mengobservasi proses lamanya penyembuhan luka diabetes selama perawatan menggunkan aleovera dan madu Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan teknik independen sampel t test. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita luka diabetes berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling ditentukan berdasarkan kriteria sampel. Analisa data mengunakan uji Independen 1-test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari hasil observasi yang dilakukan selama tujuh hari perawatan luka menggunakan aleovera dan madu dari 20 lansia didapatkan hasil, dari 10 lansia yang dilakukan perawatan luka menggunkan Aleovera menjukan bahwa luka mengalami degenerasi rata-rata dihari ke 3 setelah dilakukan implementasi perhari yaitu mayoritas 6 orang (60%) dengan kondisi luka mengalami degenerasi, sedangkan perawatan luka yang dilakukan dengan Madu menunjukan bahwa dari 10 responden mengalami degenerasi luka di hari ke tiga sebanyak 7 orang (70%). Hasil uji Independent test menunjukan nilai p 0,000, dimana 0,000 < 0.05. Hal ini membuktikan bahwa Perawatan luka. menggunakan aleovera dan madu berpengaruh terhadap penyembuhan luka diabetes. Kesimpulan: Perawatan luka menggunakan madu, luka akan berdegenerasi dihari ke 3 sabanyak 6 orang (60, Perawatan luka menggunakan madu, lukaakan berdegenerasi dihari ke 3 sabanyak 6 orang (60%), Hasil analisa data uji statistik Independent text didapatkan nilai signifikasi (p) sebesar 0,000 <(0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata lama penyembuhan luka antara kelompok madu dan aleovera.
Kata Kunci: Aleovera, Madu, penyembuhan Luka Diabetes
Creator
Indra Agussamad, Tetti Seriati Situmorang, Kamelia Sinaga, Ingka Kristina Pangaribuan, Dessy Surya Sartika, Indra Harta Wandi Bangun
Language
Indonesia